Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Beagle - Anjing Pemburu Kecil

BEAGLE 


Beagle atau biasa dikenal dengan Anjing Pemburu adalah ras anjing terkecil dari famili anjing pemburu yang aslinya berasal dari Inggris. Beagle diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: Beagle berukuran sedang, Beagle kerdil atau kecil, Beagle rubah, dan Beagle terrier (berbulu kasar). Dalam sejarahnya, anjing ini sering dimanfaatkan dalam berburu kelinci karena memiliki penciuman yang tajam walaupun pergerakkannya tidak terlalu cepat. Pada tahun 1923, populasi Beagle hampir mengalami kepunahan di Inggris karena banyak masyarakat di sana yang tidak lagi menyukai berburu bersama Beagle. Pada tahun 1930, Phillip Honeywood meenjadi pioner yang mendukung kegiatan berburu bersama Beagle sehingga populasi anjing ini kembali meningkat. Selain digunakan sebagai anjing peliharaan keluarga, penegak hukum di beberapa negara juga menggunakan anjing ini sebagai anjing pelacak.

Beagle tidak hanya sebagai anjing pemburu namun juga pandai sebagai pelacak
Beagle tidak hanya sebagai anjing pemburu namun juga pandai sebagai pelacak.

Sifat dan Sikap :

Anjing beagle merupakan jenis anjing yang memiliki sikap yang manis, penuh kasih sayang, pintar, ramah, ceria kepada setiap orang. Anjing ini memiliki keunikan dalam hal menyapa dengan cara ekor yang bergoyang-goyang, terutama kepada anak-anak anjing ini sangat penyayang, terhadap anjing lain mereka kurang bersahabat karena anjing ini memilki naluri pemburu maka jangan kaget ketika anjing ini disatukan dengan jenis yang lain akan berantem. Anjing beagle ini ketika sedang melakukan pelacakan dengan penciuman hidungnya, dia tidak akan mendengarkan siapapun yang memangil dirinya, karena naluri berburunya yang sangat baik. Anjing Beagle yang menganggap dirinya adalah Pack Leader daripada manusia akan mengembangkan sikap seperti menggonggong secara obsesif, mengertak, menggigit, dan suka merusak saat mereka ditinggalkan sendiri. Ini bukan sifat asli Beagle namun sikap ini muncul karena kurangnya kepemimpinan dan latihan dari pemiliknya.

Latihan Fisik :

Anjing ini memilki semangat dan stamina yang baik untuk berlatih atau diajak berjalan santai. 1 hal yang tak boleh dilupakan, anjing ini harus diikat dengan tali penuntun, jika anda tidakn ingin beresiko Beagle akan hilang karena naluri berburunya.

Ciri Umum Anjing Beagle.

Tinggi :

Jantan 14-16 inci (36-41cm).
Betina 13-15 inci (33-38cm).
Ada dua jenis tinggi, yaitu 13-15 inci (33-38cm) dan di bawah 13 inci (33cm). 

Berat : 

Jantan 22-25 pon (10-11kg).
Betina 20-23 pon (9-10kg).

Lama Usia:

Sekitar 12-15 tahun.


Perawatan anjing:

Karena anjing beagle memiliki bulu yang halus dan pendek kita mampu melakukan perawatan dengan sendiri dirumah. Belilah sisir bulu dengan sikat yang tegas, lalu mandikan anjing ini dengan 1 kali seminggu agar tidak bau.

Kondisi Tempat Tinggal:

Anjing Beagle sangat aktif di dalam ruangan dan sebuah halaman kecil cukup bagi mereka.

Beagle juga memiliki masalah kesehatan yang cukup bahaya.
Masalah Kesehatan:

Anjing Beagle memiliki kecenderungan epilepsi, penyakit hati, masalah mata dan punggung, Chondroplasia, Aka Dwarfism (kaki depan melengkung seperti Basset).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Basenji jenis anjing tanpa menggonggong

BASENJI 


Basenji adalah anjing ras pemburu asal Afrika tengah. Salah satu dari 14 anjing paling "primitif" di dunia. Di Amerika Utara, Basenji dianggap sebagai anjing ras sighthound yang mengejar dan menyerang segala mangsa secara diam-diam. Walaupun bisa menggeram, Basenji tidak menggonggong atau menyalak, namun bisa meniru suara menyalak bila dibesarkan bersama anjing jenis lain yang menyalak.

Basenji, anjing ras pemburu asal afrika tengah.
Basenji, anjing ras pemburu asal afrika tengah.

Ciri Khas

Basenji berbentuk kecil, terlihat anggun, anjing berambut pendek dengan telinganya yang tegak, disertai ekor yang berkerut dengan tegang, dan sebuah leher yang lembut. Beberapa orang menyamakan kenampakan Basenji sama seperti miniatur seekor rusa kecil. Dahi Basenji berkeriput, khususnya ketika hewan tersebut masih muda. Mata Basenji ciri-cirinya berbentuk almond, yang membuat anjingnya terlihat juling.

Basenji mula-mula dikembangkan Afrika untuk tujuan berburu. Basenji, terkenal mengenal sebagai "Anjing tanpa gonggongan" (African barkless dog). Ras anjing ini adalah salah satu ras yang paling tua, dengan dokumentasi spesimen yang ditemukan pada zaman Mesir kuno. Naluri berburu Basenji sangat kental. Mereka suka mengejar segala sesuatu yang bergerak. Basenji kadang sering bersembunyi dan menjauhkan diri dari orang asing.

Anjing Trah ini cerdas dan independen, sekaligus merupakan tantangan bagi pemiliknya untuk selalu menciptakan berbagai kegiatan/aktivitas agar anjingnya tidak mudah bosan. Temperamen Anjing Basenji Basenji adalah jenis anjing ras yang waspada dan senang bermain. Tetapi, jenis anjing ini tidak direkomendasikan untuk pemilik yang masih pemula atau kurang pengalaman.

Anjing Basenji mempunyai kecenderungan untuk jadi perusak jika ditinggal pemiliknya terlalu lama. Rasa bosan yang berkepanjangan menyebabkan munculnya sifat destruktif. Anjing Ras Basenji bisa menjadi teman yang baik bagi anak-anak, asal disosialisasikan sejak kecil. Soasialisasi awal ini juga mencegah munculnya kecenderungan agresif dengan anjing/hewan lain.

Basenji, warna dasar merah bata dan juga black and tan.
Basenji, warna dasar merah bata dan juga black and tan.
Perawatan Anjing Basenji

Anjing Basenji mempunyai perilaku yang mirip kucing. Ia sangat suka kebersihan dan Kadang suka menjilati dan membersihkan bulunya sendiri. Basenji termasuk anjing yang rontok/ganti bulunya hanya sedikit, atau bahkan terlihat tidak ada kerontokan sama sekali. Bagaimanapun juga perawatan tetap diperlukan agar bulunnya selalu bagus dan terlihat prima.

Sekali-sekali perlu disisir dengan sisir tipe bristle atau sikat untuk menyingkirkan bulu yang sudah mati dan rontok. Intinya, perawatan anjing Basenji sangat mudah. Bulu Basenji Basenji mempunyai rambut yang pendek, tentunya tidak memerlukan banyak perawatan. Rambut anjing Basenji harus pendek, boleh sedikit kasar, tapi tidak boleh terlalu kasar, atau terlalu lembut. Anjing ini sedikit mirip kucing, suka membersihkan badan dan bulunya sendiri, sehingga perawatan dan kebersihannya relatif mudah. Basenji termasuk anjing yang hanya sedikit atau bahkan tidak berbau sama sekali.

Melatih Anjing Basenji

Bila ingin dipelihara di rumah, anjing Basenji harus disosialisasikan sejak kecil untuk mencegah masalah perilaku destruktif terhadap benda, hewan lain dan orang disekitarnya. Pelatihan kepatuhan (obedience) adalah suatu keharusan untuk anjing yang waspada dan enerjik ini. Metode pelatihan harus bervariasi tetapi konsisten, karena anjing Basenji termasuk anjing yang mudah bosan.

Aktivitas Anjing Ras Basenji

Basenji termasuk anjing yang enerjik, oleh karena itu ia membutuhkan latihan. Jalan-jalan harian yang agak cepat dan memerlukan lebih banyak energi memang diperlukan karena anjing Basenji memang punya banyak cadagan tenaga, seolah-olah tidak pernah lelah. Sebagai anjing pemburu, ras anjing ini punya stamina yang mengagumkan. Bila dibiarkan hidup di halaman rumah/halaman belakang, sebaiknya dipagari dan pagar harus ditanam agak dalam, karena anjing ini memang jago melepaskan diri.

Basenji Dewasa dan Puppy.
Basenji Dewasa dan Puppy.

Warna : red, black, black and tan, atau brindle, semua dengan kaki bagian bawah, dada dan ujung ekor berwarna putih. Bisa ada tambahan warna putih di kaki bagian atas, leher atau punggung.

Tinggi : Anjing jantan 41-43 cm. Betina 38-41 cm.

Berat : Anjing jantan 10-12 kg. Betina 9-11 kg.

Permasalahan Kesehatan : cenderung terkena gangguan ginjal (Fanconi's syndrome), gangguan mata (atropi retina progresif) dan gangguan usus

Group Ras : Hound.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Siberian Husky and Alaskan Malamute

Mengenai Siberian Husky di Indonesia 

Di Indonesia, orang-orang sering salah perkiraan tentang Siberian Husky. Jangan mau di-"bohongi" oleh penjual-penjual yang mengatakan, "Oh, Siberian Husky kami bagus lho.." , "Kalo mata nya biru itu lebih mahal, dimana-mana juga gitu.." dan bla bla bla.. Semua itu BOHONG ! Semoga hal-hal dibawah ini bisa membantu teman-teman sekalian untuk meninjau kembali.

1. Marking Trisula jadi harganya lebih mahal 

Statement ini sangat tidak benar. Marking di bagian kepala Siberian husky akan berubah dengan bertambahnya usia. Saya menjumpai banyak Siberian Husky yang sangat bagus di dunia biarpun dia tidak mempunyai marking yang sempurna ataupun ada warna putih di bagian leher.  Jadi , bila breeder anda menjual Husky dengan harga lebih mahal jangan sampai marking menjadi bahan pertimbangan anda.


Siberian Husky nomor 1 di Indonesia
Siberian Husky nomor 1 di Indonesia
Ini merupakan gambar Siberian Husky nomor 1 di Indonesia karena sudah berkali-kali menang kontes.



Nama: Grand.AM.TH.CH.Alcinta'S Riverman.
Tanggal lahir: 8 July 2003.
Warna: Abu putih.



Sekilas anjing ini tampak biasa saja, namun siapa yang sangka ternyata anjing ini adalah anjing paling perfect di Indonesia. Marking nya pun tampak biasa saja. Sebenarnya yang harus diperhatika adalah ANATOMI.



2. Tulang Kasar, Kepala Besar.

Siberian Husky mempunyai standard sendiri untuk tinggi dan berat. Bila ada breeder yang tidak mempunyai standard yang jelas, berhati-hatilah. Saya menjumpai banyak kasus dimana anjing Husky dibreeding dengaan Alaskan Malamute dengan tujuan agar pada saat puppy mereka terlihat jauh lebih besar. Jadi, jangan termakan hanya karena anjing tersebut berukuran besar atau raksasa.

3. Warna ini lebih langka, Warna itu lebih mahal, blablabla

Semua warna siberian husky adalah sama nilainya, Warna putih, coklat, hitam semua adalah bernilai sama. Bila ada breeder yang menaikan harga hanya karena warna, berhati-hatilah. Karena sering kali warna yang anda cari adalah warna yang bakal dibilang langka dengan harapan akan dapat menaikan harganya. 

4. Wooly Coat atau Husky Berbulu panjang

Siberian husky berbulu panjang adalah diskualifikasi dan tidak diperbolehkan untuk dikawinkan. Bila ada orang yang menjual Siberian Husky dengan bulu panjang dan membuatnya sebagai alasan untuk menaikan harga, berhati-hatilah. Karena anjing siberian husky dengan bulu panjang tidak disarankan untuk dikawinkan karena akan merusak generasi Siberian Husky di masa depan.

5. Warna MATA BIRU lebih mahal

Statement ini sangat salah dan menurut saya sangat dibuat buat, warna mata siberian husky sangat bervariasi dari biru, orange (amber), light brown (coklat muda), coklat tua, hijau, ada yang keduanya satu warna dan ada yang berbeda warna, ada juga yang parti color (satu mata 2 warna) semuanya nilainya sama, tergantung saja kita sebagai calon pemilik untuk memilih. Tetapi yang saya sarankan ini bukanlah faktor penentu harga!

5. Keturunan IMPORT atau Keturunan Champion

Kualitas anjing import belum tentu 100% adalah anjing dengan kualitas yang sesuai dengan Standard. Banyak kasus dimana breeding yang tidak direncanakan dengan baik akan menghasilkan anakan yang tidak lebih bagus dari orang tuanya. Berbicaralah dengan pemilik tentang bloodline anjing mereka, bagaimana mereka bisa mendapatkan anjing tersebut. Jangan hanya karena faktor anakan import maka harga akan jadi lebih mahal.

Di Indonesia mendapatkan gelar champion untuk trah Siberian Husky belumlah terlalu susah, jangan terpancing gara-gara mereka anakan champion terus harga akan bisa jadi mahal. Saya menemui banyak sekali Siberian Husky yang telah finish indonesian champion yang kualitasnya sangat jauh dari standar siberian husky. Jadi berhati-hatilah !

6. Ekor Kipas Atau melengkung ke atas setengah lingkaran

Pada saat stand and stack ekor husky harus turun kebawah, bukan naik keatas ataupun naik setengah lingkaran ke atas. Ekor Siberian Husky tidak boleh membentuk setengah lingkaran dalam kondisi diam atau berlari.

Pada saat berlari, ekor siberian husky harus sejajar atau naik sampe kurang lebih 45 derajat ke atas. BILA ADA PENJUAL yang memberitahu bahwa ekor husky harus melingkar, maaf anda harus mencari di tempat lain ( husky dengan ekor melingkar mempunyai darah yang bercampur dengan trah lain).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenai Akita Inu

Akita Inu

Akita Inu (秋田犬?, anjing akita) adalah salah satu dari anjing trah Jepang. Nama resmi jenis anjing ini adalah Akita Inu. Di luar tempat asalnya di Prefektur Akita, anjing berukuran besar ini disebut Akita Ken (juga berarti anjing akita). Jenis anjing ini tidak sama dengan American Akita.

Akita Inu
Akita Inu

Sejarah

Akita Inu termasuk salah satu dari enam anjing trah Jepang. Anjing ini termasuk jenis anjing baru, dan baru diakui sebagai ras anjing sekitar 100 tahun yang lalu.

Akita Inu memiliki kemampuan berburu yang hebat.[1] Karena ukuran dan keberaniannya, Akita Inu menjadi anjing pemburu yang handal, dimana buruannya berupa babi hutan, rusa besar, dan beruang Yezo berukuran besar yang berada di Provinsi Akita.

Moyang dari anjing petarung

Moyang Akita Inu adalah akita matagi yang dipakai untuk matagi (berburu rusa dan beruang). Pada zaman dulu, anjing berukuran besar tidak ada di Jepang. Akita Matagi adalah anjing pemburu berukuran sedang untuk berburu beruang.

Pada zaman Edo, klan Satake menguasai Provinsi Dewa bagian timur (wilayah Akita). Sebelumnya klan Satake adalah penguasa Provinsi Hitachi namun wilayah kekuasaannya ditukar dengan Provinsi Dewa setelah berpihak ke Pasukan Barat yang kalah dalam Pertempuran Sekigahara. Keshogunan Tokugawa memperlakukan klan Satake sebagai tozama daimyo yang kekuatan militernya sangat dibatasi.

Sekitar tahun 1630, klan Satake menganjurkan pengikutnya mengadakan adu anjing sebagai pelampiasan nafsu berperang. Klan Satake berintikan keluarga Satake Timur yang bermarkas di Istana Kubota. Keluarga klan Satake yang lain adalah Keluarga Barat, Keluarga Utara, dan Keluarga Selatan yang masing-masing berkedudukan di Ōtachi, Kakunodate, dan Yuzawa. Keluarga Barat yang berkedudukan di kawasan Ōtachi dikenal sebagai peternak anjing petarung hasil persilangan anjing matagi dan anjing lokal. Anjing yang mereka hasilkan disebut Ōtachi-ken (Anjing Ōtachi).

Hingga zaman Meiji, tradisi adu anjing di Jepang tidak juga hilang. Peternak terus mengawinkan anjing dari lokal dengan anjing impor berukuran besar untuk menghasilkan anjing petarung. Sekitar tahun 1897, peternak anjing di Prefektur Akita mendatangkan Tosa Inu dari Prefektur Kochi yang dikenal sebagai anjing petarung. Tosa Inu disilangkan dengan anjing impor dari Barat sehingga tubuhnya semakin bertambah besar. Seusai Perang Sino-Jepang Pertama, orang Jepang yang pergi Sakhalin membawa pulang Sakhalin Husky dan Hokkaido Inu.

Di Prefektur Akita, moyang Akita Inu terus disilangkan dengan anjing impor dari Barat, di antaranya diperkirakan dengan Mastiff peliharaan insinyur Jerman di Pertambangan Kosaka. Pada pertengahan zaman Meiji, moyang anjing akita mulai disilangkan dengan Anjing Gembala Jerman dan Great Dane. Tubuh Akita Inu dilahirkan semakin lama semakin besar. Pada waktu itu, telinga tegak dan ekor melengkung yang menjadi ciri khas anjing spitz mulai hilang.

Adu anjing dilarang di Prefektur Akita sejak tahun 1908 karena dianggap merusak masyarakat. Penduduk begitu tenggelam dalam judi adu anjing sehingga pemerintah prefektur melarang adu anjing. Pelarangan adu anjing, sabung ayam, dan adu sapi di seluruh Jepang baru dilakukan Dinas Polisi Kekaisaran Jepang sejak 26 Juli 1916. Setelah adu anjing dilarang, peternak anjing dari Prefektur Akita mengalami masa suram. Anjing impor dari Barat menjadi lebih populer daripada anjing lokal. Berbagai jenis anjing campuran lahir dari persilangan dengan anjing impor dari Barat.

Pada zaman Taisho, kalangan terpelajar menganggap perlu untuk melestarikan Akita Inu. Kegiatan pelestarian dipimpin wali kota Ōtachi. Pada waktu itu, gerakan pelestarian tidak dilakukan hanya terhadap anjing lokal asal Akita, melainkan juga terhadap anjing-anjing lokal dari tempat lain yang mulai bercampur dengan anjing impor dari Barat.

Akita Inu
Akita Inu

Gerakan pelestarian

Pada 1919, Pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-Undang Pelestarian Monumen Alam. Pemimpin gerakan pelestarian anjing Jepang adalah Shōzaburo Watase. Ia pergi ke kota Ōtachi untuk mempelajari kemungkinan anjing Prefektur Akita dijadikan monumen alam. Pada waktu itu, Watase tidak menganggapnya bisa dijadikan monumen alam. Pada tahun 1922, Shōzaburo Watase menerbitkan sebuah makalah tentang asal usul anjing Jepang, khususnya tentang Akita Inu.

Setelah bertambahnya minat terhadap perbaikan jenis anjing ini, Akita Inu mulai diternakkan oleh penggemar. Pada tahun 1927, wali kota Ōtachi mendirikan Perkumpulan Pelestarian Akita Inu. Pada tahun berikutnya, Perkumpulan Pelestarian Anjing Jepang didirikan di Tokyo dengan tujuan melestarikan Akita Inu, Hokkaido Inu, Shiba Inu, Kai Ken, dan Shikoku Ken.

Akita Inu akhirnya ditetapkan sebagai monumen alam Jepang pada tahun 1931. Semuanya ada 9 ekor Akita Inu yang dijadikan monumen alam, dan akita ini menjadi anjing lokal Jepang yang pertama kali dijadikan monumen alam.

Pada tahun 1932, harian Asahi Shimbun memuat berita tentang anjing jenis Akita Inu yang setia menunggu majikannya di Stasiun Ueno, Tokyo. Hachikō tidak tahu bahwa majikannya sudah meninggal dunia, dan terus menanti majikannya yang tidak kunjung pulang.[3] Berkat kisah Hachikō, semakin banyak orang yang mengenal Akita Inu.

Kesulitan pangan selama perang

Kesulitan pangan di Jepang selama Perang Sino-Jepang hingga akhir Perang Dunia II menyebabkan anjing berukuran besar seperti Akita Inu berada dalam bahaya kepunahan. Jumlah Akita Inu berkurang drastis karena kurang makan dan dibunuh untuk diambil kulitnya. Anjing tidak diberi makan daging, melainkan hanya tepung dan sayuran sehingga sulit bereproduksi. Anak anjing yang lahir akhirnya mati karena kurang makan dan terkena canine distemper. Selain Anjing Gembala Jerman yang dipelihara militer untuk keperluan perang, anjing berukuran besar disita untuk dibunuh. Kulit anjing dipakai untuk keperluan seragam militer. Pecinta anjing berusaha menghindari peraturan dengan mengawinkan anjing-anjing mereka dengan Anjing Gembala Jerman. Seusai Perang Dunia II, jumlah anjing jenis Akita Inu berkurang drastis, dan tersisa dalam tiga jenis berbeda: akita matagi, akita petarung, dan akita gembala.

Usaha pemulihan anjing trah Akita Inu dilakukan dari seekor anjing bernama Kongo-go asal keturunan Provinsi Dewa. Kongo-go memperlihatkan ciri-ciri Mastiff dan Anjing Gembala Jerman. Namun penggemar menyadari ciri-ciri yang dimiliki Kongo-go bukan sebagai ciri anjing trah Jepang yang benar. Oleh karena itu, peternak berusaha menghilangkan galur trah asing. Persilangan dilakukan dengan akita matagi dengan tujuan mengembalikan trah murni. Galur murni dari trah berukuran besar berhasil distabilkan hingga menjadi Akita Inu yang dikenal sekarang.

Ciri-ciri umum

Anjing ini berukuran besar, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik, dan bertubuh kekar. Sifatnya tenang, setia, penurut, mudah diajar.

Perbandingan tinggi badan (diukur dari permukaan tanah sampai ke pundak) dan panjang badan (diukur dari pundak hingga titik di pantat) adalah 10 : 11. Anjing betina memiliki tubuh yang lebih panjang.

Betinanya memiliki tinggi sekitar 24 sampai 26 inchi, dan jantan 26 sampai 28 inci.

Akita Inu
Akita Inu

Kepala, telinga, moncong

Tengkorak kepala seimbang dengan tubuh. Bagian kening lebar, memiliki lipatan yang jelas namun bebas dari kerutan. Bentuk tulang dahi (stop) yang jelas.

Hidung besar dan hitam. Hanya anjing putih yang boleh sedikit kekurangan pigmen, hidung hitam lebih baik. Moncong panjang, kuat, dan lebar, sedikit mengecil ke ujung tapi tidak meruncing. Bagian antara kedua mata lurus. Gigi kuat, bagian dalam gigi atas menyentuh bagian luar gigi bawah (menggunting), dan bibir rapat.

Mata agak sipit, bentuknya hampir segitiga karena bagian sudut luar mata naik ke atas. Kedua mata berjarak agak jauh. Warna mata coklat tua, namun makin gelap makin bagus.

Daun telinga relatif kecil, tebal, berbentuk segitiga dengan ujung yang sedikit melengkung. Kedua telinga berjarak agar jauh. Posisi daun telinga tegak, dan condong ke depan.

Badan

Leher kekar, seimbang dengan kepala, berotot, kencang tanpa lipatan kulit. Punggung lurus dan kuat, pinggang lebar dan berotot. Dada depan mengembang dengan baik, perut langsing.

Bulu ekor lebat dan dibawa di atas punggung. Bila menjuntai ke bawah, ujung ekor mencapai siku belakang. Bentuk ekornya melengkung.

Gaya berlari bagaikan berpegas dan penuh tenaga.

Bulu dan warna

Bulu bagian luar kasar dan lurus, sementara bulu lapisan dalam halus dan rapat. Bagian pundak dan belakang paha ditutupi bulu yang lebih panjang. Bulu ekor lebih panjang dari bulu badan.

Warna cokelat agak kuning redup, sesame (cokelat agak kuning redup dengan ujung hitam), seperti loreng (brindle), dan putih.

Kecuali anjing warna putih, semua warna harus memiliki urajiro (bulu bagian dalam berwarna putih di moncong, pipi, rahang bawah, leher, dada, badan dan ekor, serta bagian dalam paha).

Ukuran tinggi pada pundak 67 cm, sementara betina 61 cm, masing-masing dengan toleransi 3 cm. Akita mengalami pergantian bulu 2 kali dalam setahun.

Akita Inu
Akita Inu

Perawatan

Akita Inu memiliki bulu yang panjang dan tebal, maka ia membutuhkan perhatian yang banyak. Ia harus dimandikan untuk menghindari kerontokan lapisan bulu yang tahan air. Akita Inu berganti bulu pada musim tertentu. Matanya harus dibersihkan untuk mencegah kotoran. Akita Inu diketahui berganti bulu setiap 2 tahun sekali. Beberapa pemilik memilih untuk tidak mendandani Akita mereka terlalu sering. Bulu Akita Inu tidak perlu digunting ataupun dipangkas.

Latihan

Memiliki pekarangan yang besar dan berpagar merupakan kondisi yang cocok bagi aktivitas akita. Akita merupakan tipe anjing yang kuat, dan dengan mudah dapat menarik kereta barang maupun menghadapai aktivitas yang berat. Tetapi, bagaimanapun juga penting bagi akita yang masih berusia 18 bulan untuk tidak menarik beban yang berat, karena sendi dan tulang mereka masih belum berkembang dengan baik. Penting juga untuk membiarkan mereka berlatih sendiri. Akita suka melompat, berlari dan bermain saat ia menginginkannya. Mereka juga suka bermain dengan anak-anak, berlarian dan berkeliling. Akita seperti halnya anjing jenis lain, mereka menyukai berbagai jenis variasi latihan, yang tidak rutin sama setiap harinya. Akita inu juga merupakan perenang yang baik. Hindari akita untuk berenang saat cuaca dingin, karena bulu mereka akan sulit untuk kering saat temperatur bertambah dingin.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenai Sbiba Inu

Shiba Inu

Shiba Inu (柴犬?, Anjing Shiba) adalah anjing asli Jepang yang sudah ada sejak zaman kuno. Shiba Inu merupakan anjing ras paling populer di Jepang. Tipe anjing berukuran sedang, tinggi badan jantan sekitar 38 cm hingga 41 cm, sedangkan tinggi badan betina sekitar 35 cm hingga 38 cm.

Shiba Inu merupakan salah satu dari 7 jenis anjing ras unggulan (sekarang hanya tinggal 6 jenis) yang ditunjuk sebagai pusaka nasional Jepang (tennen kinen butsu) sejak 16 Desember 1936. Di antara 6 jenis anjing ras unggulan, Shiba Inu merupakan satu-satunya tipe anjing berukuran badan sedang sehingga populer sebagai anjing peliharaan. Menurut data mutakhir Perkumpulan Pelestari Anjing Jepang, dari total 6 jenis anjing ras Jepang yang dipelihara sekitar 80% adalah Shiba Inu.

Shiba Inu
Shiba Inu

Ciri - ciri Umum

Shiba Inu memiliki bulu berwarna cokelat kemerah-merahan, walaupun ada juga Shiba Inu dengan bulu berwarna hitam, dengan lapisan bulu sebelah dalam berwarna coklat muda hingga abu-abu. Bulu pendek terdiri dari dua lapis, lapis atas yang kasar dan lapis dalam yang tebal dan halus. Lapis dalam rontok dan digantikan bulu baru sebanyak dua hingga tiga kali setahun. Kuping berdiri dan ekor melengkung.

Asal - usul

Menurut catatan sejarah, profil Shiba Inu dimasukkan ke dalam majalah terbitan Perkumpulan Pelestari Anjing Jepang di awal zaman Showa. Dalam bahasa Jepang, shiba berarti kayu bakar (seperti dalam kata shiba kari, mengumpulkan kayu bakar). Kayu bakar diambil dari berbagai jenis semak-semak yang tumbuhnya tidak tinggi. Ada berbagai macam teori tentang asal usul nama Shiba Inu, namun ada 3 teori yang paling dikenal. Teori pertama mengatakan anjing ini dinamakan Shiba Inu pintar menerobos semak-semak (shiba) sewaktu menemani berburu. Teori kedua, warna bulu yang cokelat kemerah-merahan bagaikan terbakar matahari dikatakan mirip warna ranting semak-semak kering (dari asal kata shiba aka atau merah semak-semak). Sementara itu, teori ketiga mengatakan ukuran tubuh anjing yang "kecil" (bahasa Jepang kuno untuk "kecil" adalah shiba). Teori lain mengatakan anjing ini berasal dari kampung Shiba di wilayah Shinshu

Shiba Inu
Shiba Inu

Sejarah

Hasil analisa DNA membuktikan bahwa Shiba Inu merupakan anjing ras yang "paling primitif" dan paling tua.[1] Shiba Inu sejak dulu sudah dipakai untuk menemani berburu hewan-hewan kecil seperti kelinci dan burung pegar.

Sejak zaman kuno, Shiba Inu yang dipelihara di berbagai tempat di Pulau Honshu dikelompokkan berdasarkan daerah asal: Anjing Kawakami dari Shinshu, Anjing Hoshina, Anjing Togakushi, Anjing Mino Shiba dari Mino, Anjing Sekishu, dan Anjing Inaba dari wilayah San-in.

Shiba Inu yang dikenal sekarang merupakan hasil kawin silang Shiba Inu dari Shinshu dengan Shiba asal daerah San-in. Kawin silang dilakukan oleh program pelestarian anjing ras Jepang pada awal zaman Showa. Shiba Inu merupakan satu-satunya dari 7 jenis anjing ras pusaka nasional Jepang yang tidak lagi mencantumkan nama daerah tempat asal.

Sejak zaman Jomon, Shiba Inu sudah hidup berdampingan dengan manusia. Dari hasil penggalian di situs tumpukan kulit kerang asal zaman Jomon ditemukan lebih dari 200 kerangka anjing. Orang zaman Jomon mengintroduksi anjing ke Jepang untuk teman berburu. Anjing zaman Jomon jika meninggal kelihatannya dikuburkan secara baik-baik. Berdasarkan bukti tersebut diketahui bahwa orang Jepang sejak zaman Jomon tidak punya kebiasaan makan daging anjing. Anjing zaman Jomon bahkan dikuburkan di makam keluarga pemiliknya.

Berdasarkan kerangka hasil penggalian terlihat tubuh anjing berukuran kecil, bentuk stop (pertemuan moncong dan kening) yang mulus, serta gigi dan taring yang besar-besar. Diperkirakan, anjing Jepang periode awal yang dipelihara pada zaman Jomon adalah anjing dari keluarga Shiba Inu.

Sebagian besar penggemar menuntut Shiba Inu yang memiliki ciri-ciri khas anjing zaman Jomon seperti bentuk tubuh yang berotot, riang dan lincah bergerak, sifat awas dan berhati-hati seperti anjing liar dan kepercayaan yang kuat terhadap majikan.

Shiba Inu Berbulu Hitam
Shiba Inu Berbulu Hitam

Sifat Khusus

* Tahan terhadap 4 kali perubahan cuaca di Jepang yang ekstrem, dingin membeku di musim dingin, suhu panas dengan kelembaban tinggi di musim panas, serta curah hujan yang tinggi.

* Pada umumnya Shiba Inu cocok dijadikan anjing penjaga karena pintar dan berani, bersikap sangat awas, tidak mudah menjadi akrab apalagi jinak terhadap orang tidak dikenal, dan sangat setia terhadap majikan.

* Shiba Inu sejak zaman dulu digunakan sebagai anjing teman berburu hewan kecil di daerah pegunungan, lembah dan kaki gunung, tapi sekarang hanya sebagai anjing peliharaan.

* Shiba Inu ukuran kecil disebut Mame Shiba (Shiba kecil). Ukuran tubuh Mame Shiba lebih kecil dibandingkan Shiba Inu biasa. Mame Shiba cocok sebagai anjing peliharaan karena tetap mempertahankan sifat-sifat asli Shiba Inu. Walaupun demikian, Mame Shiba sering bersifat lebih bersahabat terhadap orang yang tidak dikenal. Selain itu, Mame Shiba hanya merupakan sebutan untuk Shiba Inu ukuran kecil dan bukan jenis anjing baru.

Anak Shiba Inu
Anak Shiba Inu

Penyakit

Penyakit yang sering diderita adalah katarak, displasia pinggul (HD), dislokasi tempurung lutut.

Budaya Populer

* Shiba Inu dijadikan salah satu anjing peliharaan dalam permainan simulasi memelihara anjing berjudul "Nintendogs". Permainan video ini dibuat Nintendo untuk perangkat game portabel Nintendo DS.

* Shiba Inu dijadikan tokoh utama dalam serial animasi tentang tata krama dan budaya Jepang berjudul Shiba wanko no wa no kokoro yang ditayangkan NHK. Ceritanya diangkat dari buku bergambar berjudul sama karya Yoshie Kawaura.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS